Time Value of Money dan Investment Analysis
A. Pengertian
Time Value of Money atau dalam
bahasa Indonesia disebut nilai waktu uang adalah merupakan suatu konsep yang
menyatakan bahwa nilai uang sekarang akan lebih berharga dari pada nilai uang
masa yang akan datang atau suatu konsep yang mengacu pada perbedaan nilai uang
yang disebabkan karena perbedaaan waktu.
Nilai waktu uang merupakan konsep
sentral dalam manajemen keuangan. Pemahaman nilai waktu uang sangat penting
dalam studi manajemen keuangan. Banyak keputusan dan teknik dalam manajemen
keuangan yang memerlukan pemahaman nilai waktu uang. Biaya modal, analisis
keputusan investasi (penganggaran modal), analisis alternatif dana, penilaian
surat berharga, merupakan contoh-contoh teknik dan analisis yang memerlukan
pemahaman konsep nilai waktu uang.
B. Manfaat
Manfaat time value of money adalah
untuk mengetahui apakah investasi yang dilakukan dapat memberikan keuntungan
atau tidak. Time value of money berguna untuk menghitung anggaran. Dengan
demikian kita sebagai investor dapat menganalisa apakah suatu proyek dapat
memberikan keuntungan atau tidak. Tentunya kita akan lebih menyukai suatu
proyek yang memberikan keuntungan setiap tahun dimulai tahun pertama sampai
tahun berikutnya. Maka jelas bahwa time value of money sangat penting untuk
dipahami, sangat berguna dan dibutuhkan untuk kita menilai seberapa besar nilai
uang masa kini dan akan datang.
Tujuan dari rencana keuangan adalah
untuk mencapai keadaan perekonomian seseorang seperti yang ditargetkan
sebelumnya. Maka dalam merencanakan keuangan penting kita ketahui bahwa inflasi
merupakan bagian yang inheren dari setiap tindakan/keputusan keuangan yang
diambil. Misalnya dalam keputusan memilih investasi jangan sampai pengorbanan
sekarang yang kita lakukan, alih-alih mendapat nilai tambah, akhirnya justru
menurun.
Pemahaman konsep nilai waktu uang
diperlukan oleh manajer keuangan dalam mengambil keputusan ketika akan
melakukan investasi pada suatu aktiva dan pengambilan keputusan ketika akan
menentukan sumber dana pinjaman yang akan dipilih. Suatu jumlah uang tertentu
yang diterima waktu yang akan datang jika dinilai sekarang maka jumlah uang
tersebut harus didiskon dengan tingkat bunga tertentu (discount factor). Suatu
jumlah uang tertentu saat ini dinilai untuk waktu yang akan datang maka jumlah
uang tersebut harus digandakan dengan tingkat bunga tertentu ( Compound
factor)
C. Keterbatasan
Keterbatasannya yaitu akan
mengakibatkan masyarakat hanya menyimpan uangnya apabila tingkat bunga bank
tinggi, karena mereka menganggap jika bunga bank tinggi maka uang yang akan
mereka terima dimasa yang akan datang juga tinggi. Time value of money tidak
memperhitungkan tingkat inflasi.
Inflasi muncul melalui banyak sebab.
Dari sudut makro ekonomi, inflasi bisa berarti kabar yang baik (pada batasan
tertentu). Jika pengangguran menurun, artinya banyak orang menerima
penghasilan, artinya pula ada banyak uang yang beredar di pasar. Selaras dengan
hukum penawaran dan permintaan, maka saat daya beli meningkat (karena
orang-orang menerima penghasilan) maka harga-harga biasanya ikut naik. Kenaikan
harga tersebut sudah kita pahami sebelumnya sebagai inflasi. Maka jelas inflasi
(sekali lagi pada batas tertentu) merupakan salah satu indikator menurunnya
pengangguran. Inflasi merupakan salah satu konsekuensi dari perkembangan
perekonomian. Yang harus diperhatikan dari inflasi adalah apakah kenaikan harga
(inflasi) tersebut didukung oleh daya beli seseorang (secara kualitatif).
Cara
mengatasi penurunan nilai uang
Mengatasi penurunan nilai uang karena
tergerus inflasi dan dimakan waktu adalah dengan membuat uang tersebut
produktif dan atau memberi imbal hasil melebihi laju inflasi. Cara paling
efektif adalah menginvestasikan dana tersebut agar menghasilkan imbal hasil di
atas laju inflasi sehingga nilai uang relatif tetap atau bahkan bisa bertambah.
a.
Jangka
Pendek
Contoh : Kebutuhan dana sehari-hari
bisa ditempatkan di bank yang besarnya sekadar untuk berjaga-jaga, sementara
untuk belanja bulanan bisa menggunakan kartu kredit yang ketika tagihannya jatuh
tempo Anda bayar penuh sehingga tidak dibebani bunga kredit. Dengan pola
semacam ini, dana Anda bisa ditempatkan pada deposito berjangka 1 bulan yang
bunganya lebih tinggi dari bunga tabungan. Dana Anda akan mendapat imbal hasil
cukup tinggi dan bisa di atas laju inflasi. Di sisi lain, pengaturan uang tunai
Anda juga akan bagus sebab belanja rumah tangga bisa dilakukan sekali sebulan,
pakai kartu kredit, dan dibayar lunas pada awal bulan berikutnya.
b. Jangka
Panjang
Makna
nilai waktu uang akan sangat terasa dalam perspektif jangka panjang. Contohnya
: Umpamakan 10 tahun lalu Anda berinvestasi Rp 1 juta
rupiah per bulan. Lalu teman Anda menginvestasikan Rp 1,1 juta rupiah per
bulan. Perbedaan nilai uangnya hanya 10 persen, tetapi dampak terhadap hasil bisa
sangat luar biasa. Katakanlah uang Rp 1 juta itu ditempatkan dalam bentuk
deposito berjangka dan mendapat bunga 10% per tahun. Maka, pada tahun kedua,
total dana menjadi Rp 1,1 juta dan tahun berikutnya menjadi Rp 1,21 juta.
Sementara itu, teman Anda dengan dana awal Rp 1,1 juta, pada tahun kedua
dananya menjadi Rp 1,21 juta dan tahun berikutnya menjadi Rp 1,33 juta.
Bayangkan jika pokok yang ditambah bunga tersebut kemudian diinvestasikan
terus-menerus dalam waktu 10 tahun. Awalnya, perbedaan dana Anda dengan teman
hanya Rp 100.000, tetapi dalam 10 tahun kemudian perbedaannya sudah sangat
besar. Ringkasnya, nilai waktu akan uang menjadi berarti jika Anda
menginvestasikan dana Anda lebih besar dalam dalam kurun waktu panjang.
Investasi
dan biaya-biaya dalam investasi
Nilai uang yang sekarang tidak akan sama
dengan nilai di masa depan. Hal ini berarti uang yang saat ini kita pegang
lebih berharga nilainya dibandingkan dengan nilainya nanti di masa mendatang.
Misalnya, ketika anda memiliki uang satu juta rupiah di tahun 1970. Dengan uang
sebesar itu anda sudah bisa hidup mewah bagaikan milyuner di masa kini. Tahun
1990 uang satu juta sudah mengalami penurunan namun nilai dari uang satu juta
masih termasuk lumayan dan dapat menghidupi keluarga secara wajar. Namun uang
satu juta di masa sekarang jelas sudah tidak ada apa-apanya. Orang yang kaya di
jaman dulu disebut juga dengan sebutan jutawan, namun kini sebutan tersebut
perlahan menghilang dan digantikan dengan sebutan milyuner.
Jika kita melakukan investasi, maka
konsep nilai waktu uang harus benar-benar dipahami dan dimengerti sedalam
mungkin. Jangan sampai kita tertipu oleh angka-angka yang fantastis, namun di
balik angka yang besar itu kenyataannya justru kerugian yang kita dapatkan.
Contohnya, jika kita berinvestasi 10 juta rupiah untuk jangka waktu 20 tahun
dengan total pengembalian atau return sebesar 50 juta rupiah. Jika kita lihat
dari nilai sekarang 50 juta adalah angka yang fantastis dibandingkan dengan 10
juta. Namun setelah 20 tahun berikutnya belum tentu nilai 50 juta lebih baik
dibandingkan dengan nilai 10 juta saat ini.
Selain inflasi kita harus memperhatikan
biaya-biaya yang mungkin muncul dalam investasi kita. Seperti yang kita
ketahui, sering instrumen yang kita gunakan dalam investasi memerlukan
biaya-biaya dalam pengelolaan/penguasaannya. Terkadang biaya-biaya muncul tidak
hanya diawal investasi. Ada beberapa biaya yang muncul selama kita menguasai
investasi tersebut, contohnya: Pajak Bumi Bangunan (untuk investasi berupa
properti), Zakat (bagi seorang muslim wajib berzakat bila memiliki emas), dll.
Yang ingin dicapai dalam menghitung segala biaya-biaya terkait investasi adalah
kita memastikan bahwa tidak terjadi kesulitan pembiayaan dimasa mendatang. Kita
tidak menginginkan jika kita sampai kesulitan membayar biaya-biaya yang
sifatnya rutin selama investasi tadi kita kuasai. Selain itu terjadi
kemungkinan kita bisa menghilangkan biaya-biaya yang tidak perlu jika kita
menaruh perhatian secara komprehensif akan investasi kita. Kita harus mengenal
diri kita sendiri dengan baik maka kita akan mampu menghadapi/menyikapi keadaan
apapun.
D.
Metode
Pengukuran Nilai waktu terhadap uang
a. Bunga Tetap
Perhitungan bunga ini sangat sederhana,
yang diperhitungkan dengan besarnya pokok yang sama dan tingkat bunganya yang
juga sama pada setiap waktu.
Walaupun pokok pinjaman pada kenyataannya sudah berkurang sebesar angsuran pokok pinjaman namun dalam perhitungan ini tetap digunakan standar perhitungan yang sama. Contoh :
Walaupun pokok pinjaman pada kenyataannya sudah berkurang sebesar angsuran pokok pinjaman namun dalam perhitungan ini tetap digunakan standar perhitungan yang sama. Contoh :
Kita akan meminjam uang
dari bank untuk membiayai proyek investasi sebesar Rp.10.000.000,00 dengan
bunga 15% per tahun dalam waktu 4 tahun dan diangsur 4 kali. Jadi besarnya
bunga pada setiap tahun, mulai tahun kedua tidak mendasarkan pada sisa
pinjamannya. Apabila diformulasikan :
I
= P x n x i
Dimana :
I = Besarnya keseluruhan bunga
P = Besarnya pinjaman
n = Jumlah tahun/bulan
i = Tingkat bunga
Dimana :
I = Besarnya keseluruhan bunga
P = Besarnya pinjaman
n = Jumlah tahun/bulan
i = Tingkat bunga
Sedangkan jumlah yang harus dibayarkan :
F = P + I
= P + P . n .i
= P ( 1 + P . n . i )
F = P + I
= P + P . n .i
= P ( 1 + P . n . i )
Dari contoh tersebut bila tanpa menggunakan tabel, maka bunga yang harus
dibayarkan selama 4 tahun.
I = P . n . i
= Rp. 10.000.000 . 4 . 15%
= Rp. 6.000.000
Oleh karena itu pemohon harus mengembalikan hutangnya :
F = P ( 1 + n . i )
= Rp. 10.000.000 ( 1 + 4 . 15% )
= Rp. 16.000.000
I = P . n . i
= Rp. 10.000.000 . 4 . 15%
= Rp. 6.000.000
Oleh karena itu pemohon harus mengembalikan hutangnya :
F = P ( 1 + n . i )
= Rp. 10.000.000 ( 1 + 4 . 15% )
= Rp. 16.000.000
b. Future Value (nilai yang akan datang)
Future Value adalah nilai uang dimasa yang akan
datang dari uang yang diterima atau dibayarkan pada masa sekarang dengan
memperhitungkan tingkat bunga setiap periode selama jangka waktu tertentu. Future Value diasumsikan juga sebagai
nilai majemuk (compound value) dimana merupakan
penjumlahan dari sejumlah uang permulaan/pokok dengan bunga yang diperolehnya
selama periode tertentu, apabila bunga tidak diambil pada setiap saat. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar
dibawah ini :
05/03/11
05/03/15
Po FV
Rp. 1,000,000 ?
RUMUS :
FV
= Po (1+i)n
|
Keterangan :
FV : Nilai pada masa yang akan datang
Po : Nilai pada saat ini
i : Tingkat suku bunga
n :
Jangka waktu
atau rumus tersebut dapat
disederhanakan dengan melihat tabel :
FV = PV ( FVIF tahun,bunga )
Tabel Future
Value ( FVIF ) US $
N
|
10%
|
15%
|
20%
|
30%
|
40%
|
50%
|
1
|
1.1000
|
1.1500
|
1.2000
|
1.3000
|
1.3600
|
1.4000
|
2
|
1.2100
|
1.3225
|
1.4400
|
1.6900
|
1.8496
|
1.9600
|
3
|
1.3310
|
1.5209
|
1.7280
|
2.1970
|
2.5155
|
2.7440
|
4
|
1.4641
|
1.7490
|
2.0736
|
2.8561
|
3.4210
|
3.8416
|
5
|
1.6105
|
2.0114
|
2.4883
|
3.7129
|
4.6526
|
5.3782
|
Contoh :
1. Sebuah perusahaan memperoleh
pinjaman modal dari suatu bank sebesar Rp. 5,000,000 untuk mebeli peralatan
produksi dengan jangka waktu 5 tahun bunga yang dikenakan sebesar 18 % per
tahun berapa jumlah yang harus dibayar oleh perusahaan pada akhir tahun ke-5?
FV =
Po (1+r)n
FV =
Rp 5,000,000 (1+0.18)5
FV =
Rp 11,438,789
Jadi jumlah yang harus dibayarkan perusahaan kepada
bank sebesar Rp. 11,438,789
2. Pada tanggal 2 Januari 2000, Agung
menabung uangnya ke Bank Mandiri sebesar Rp. 2.000.000, dengan tingkat bunga
sebesar 12% pertahun. Hitung nilai tabungan Agung pada tanggal 2 Januari 2002,
dengan asumsi :
1. Bunga
dimajemukkan setahun sekali
2. Bunga
dimajemukkan sebulan sekali
3. Bunga
dimajemukkan setiap hari
Jawab :
1. FV = Rp.
2.000.000 (1 + 0,12)2
= Rp.
2.508.800
2. FV = Rp.
2.000.000 (1 + 0,12/12)12(2)
= Rp.
2.539.470
3. FV = Rp.
2.000.000 (1 + 0,12/360)360(2)
= Rp. 2.542.397
c. Present Value
Present Value (nilai
sekarang) merupakan kebalikan dari compound value (nilai majemuk) adalah
besarnya jumlah uang, pada permulaan periode atas dasar tingkat bunga tertentu
dari sejumlah uang yang baru akan diterima beberapa waktu / periode yang akan
datang. Jadi present value menghitung nilai uang pada waktu sekarang bagi
sejumlah uang yang baru akan kita miliki beberapa waktu kemudian.
Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar dibawah ini.
05/03/11
05/03/15
PV Po
? Rp
1,000,000
Rumus :
Keterangan :
PV :
Nilai sekarang
Po :
NIlai di masa yang akan datang
r :
Tingkat suku bunga
n :
Jangka waktu.
Atau dengan rumus: PV = Po ( PVIF
i,n )
Keterangan:
PV = nilai
sekarang
Po = nilai masa
akan datang
i = tingkat bunga
n = jangka waktu
Tabel nilai sekarang ( PVIF ) US $
N
|
10%
|
15%
|
20%
|
30%
|
40%
|
50%
|
1
|
0.9091
|
0.8696
|
0.8333
|
0.7692
|
0.7143
|
0.6667
|
2
|
0.8264
|
0.7561
|
0.6944
|
0.5917
|
0.5102
|
0.4444
|
3
|
0.7513
|
0.6575
|
0.5787
|
0.4552
|
0.3644
|
0.2963
|
4
|
0.6830
|
0.5718
|
0.4823
|
0.3501
|
0.2603
|
0.1975
|
5
|
0.6209
|
0.4972
|
0.4019
|
0.2693
|
0.1859
|
0.1317
|
Contoh :
Pak Johny akan menerima uang sebesar Rp 40,000,000
pada 6 tahun mendatang. Berapa nilai uang yang akan diterima itu sekarang
dengan tingkat bunga 20 % per tahun?
PV = Rp 40,000,000
x
=
Rp 13,396,000
Nilai uang Pak Johny adalah sebesar Rp 40,000,000 yang
akan diterima 6 tahun lagi pada tingkat bunga 20 % pada saat sekarang adalah
sebesar Rp 13,396,000.
d. Future Value Annuity
Adalah suatu hal yang dimanfaatkan untuk mencari nilai
dari suatu penjumlahan tahun yang akan datang dari jumlah yang diterima
sekarang pada waktu yang sudah
ditentukan atau dengan kata lain penjumlahan dari future value. Untuk lebih
jelasnya perhatikan gambar berikut ini.
5/03/11 5/03/12
5/03/13 5/03/14 5/03/15
5/03/16 5/03/17 5/03/18
Po
FV
Rp1 juta Rp1 juta
Rp1 juta Rp1 juta Rp1 juta
Rp1 juta Rp1 juta ?
Rumus :
atau dengan rumus: FVA = PMT ( FVIFA i,n )
Tabel Future
Value of Annuity ( FVIFA ) US $
N
|
10%
|
15%
|
20%
|
30%
|
40%
|
50%
|
1
|
1.0000
|
1.0000
|
1.0000
|
1.0000
|
1.0000
|
1.0000
|
2
|
2.1000
|
2.1500
|
2.2000
|
2.3000
|
2.4000
|
2.5000
|
3
|
3.3100
|
3.4725
|
3.6400
|
3.9900
|
4.3600
|
4.7500
|
4
|
4.6410
|
4.9934
|
5.3680
|
6.1870
|
7.1040
|
8.1250
|
5
|
6.1051
|
6.7424
|
7.4416
|
9.0431
|
10.9456
|
13.1875
|
Mencari Anuitas
Merupakan
perhitungan yang digunakan untuk menentukan suatu jumlah dari anuitas tertentu
yang akan dicadangkan (simpan) pada setiap priode dalamjangka waktu yang sudah
ditentukan dengan tingkat bunga yang berlaku supaya dapat mencukupi untuk masa
yang akan datang. Dengan rumus sebagai berikut:
A =
FVa
Keterangan :
FVA : Nilai yang akan datng dari suatu anuitas
A :
Anuitas
r : Tingkat bunga
n : Periode tertentu
Contoh :
Pak Johny ingin mengakumulasikan sejumlah dananya
sebesar Rp 20,000,000 yang diinvestasikan pada PT ABC tiap semester selama 10
tahun dengan tingkat bunga 10 % per tahun. Pak Johny menabung sebesar Rp
5,000,000 setiap tahun untuk jangka waktu 5 tahun dengan tingakat suku bunga 15
%. Berapakah nilai tabungan Pak Johny pada akhir tahun ke-5?
Jawab :
Diketahui : Po
= Rp 5,000,000
i = 15 %
n =
5 tahun
ditanya :
Fv…..?
jawab :
5/03/11 5/03/12
5/03/13 5/03/14 5/03/14
5/03/15
Po FV
Rp5 juta
Rp5 juta Rp5 juta Rp5 juta
Rp5 juta ?
5(1+0.15)1
5(1+0.15)2
5(1+0.15)3
5(1+0.15)4
5(1+0.15)5
(1+0.15)1 = 1.1500
(1+0.15)2 = 1.3225
(1+0.15)3 = 1.5209
(1+0.15)4 = 1.7490
(1+0.15)5 = 2.0114 total = 7.7538
FVA
= PMT ( FVIFA i,n )
= Rp 5,000,000 (7.7538)
= Rp 38,769,000
Jadi uang tunai yang dimiliki Pak Johny setelah
menabung selama 5 tahun dengan tingkat suku bunga 15 % sebesar Rp 38,769,000
e.
Nilai
Sekarang (Present Value) dari Annuity
Adalah suatu bilangan yang dapat
dimanfaatkan untuk mencari nilai sekarang dari suatu penjumlahan yang diterima
setiap akhir periode pada jangka waktu tertentu. Untuk lebih jelasnya
perhatikan gambar berikut ini :
5/03/11 5/03/12
5/03/13 5/03/14 5/03/15
5/03/16 5/03/17 5/03/18
Po
PV
Rp1 juta Rp1 juta
Rp1 juta Rp1 juta Rp1 juta
Rp1 juta Rp1 juta ?
Rumus yang digunakan:
atau dengan rumus : PVA = A ( PVIFA i,n )
Keterangan :
PVA = nilai sekarang dari suatu anuitas
A = anuitas / angsuran
i = tingkat bunga
n = jangka waktu / priode
Tabel
present value of annuity (PVIFA) US $
N
|
10%
|
15%
|
20%
|
30%
|
40%
|
50%
|
1
|
0.9091
|
0.8696
|
0.8333
|
0.7692
|
0.7143
|
0.6667
|
2
|
1.7355
|
1.6257
|
1.5287
|
1.3609
|
1.2245
|
1.1111
|
3
|
2.4869
|
2.2832
|
2.1065
|
1.8161
|
1.5889
|
1.4074
|
4
|
3.1699
|
2.8550
|
2.5887
|
2.1662
|
1.8492
|
1.6049
|
5
|
3.7908
|
3.3522
|
2.9906
|
2.4356
|
2.0352
|
1.7366
|
Capital
recovery factor
Merupakan faktor bilangan yang
digunakan untuk menghitung sejumlah uang tertentu yang dibayar dalam jumlah
yang tetap pada setiap priode.
Rumusnya :
Atau dengan
rumus:
A = PVA ( 1 / PVIFA i,n )
Keterangan :
A = anuitas / angsuran
PVA = nilai sekarang
i = tingkat bunga
n = jangka waktu
Contoh :
PT. REALJOTAP merencanakan akan
mendapatkan sejumlah uang dari hasil penjualan produksinya sebesar Rp.
1000.000.000,- setiap tahun. Jumlah tersebut akan diterima selama 2 tahun
berturut-turut. Sehingga berapa jumlah yang harus diterima oleh PT. REALJOTAP
apabila tingkat bunga yang diberikan 20% / tahun?
Jawaban :
Dik : A = Rp. 1000.000.000,-
i =
20 %
n = 2
tahun
Dit : PVA......?
Jawab :
PVA
= A ( 1 + i ) n
– 1
/ ( 1 + i ) n
= Rp. 1000.000.000,- ( 1 + 0.2 )2 - 1
/
( 1 + 0.2 )2
=Rp. 1.527.777.778,-
E. Kesimpulan
1.
Konsep nilai waktu uang dilakukan
dengan cara membawaseluruh nilai pendapatan dan pengeluaran proyek dimasa
yangakan datang kembali ke saat sekarang untuk itu kita harusmemiliki asumsi
akan suatu tingkat suku bunga tertentu yang melebihi tingkat inflasi sebagai
suatu beban kesempatan.
2. Gunakan suku
bunga yang tinggi apabila resiko yang harus ditanggung cukup besar. Jangan
menambah resiko kecuali mendapatkan kompensasi tambahan pendapatan.
SUMBER : DARI BERBAGAI ARTIKEL