Total Tayangan Halaman

Rabu, 08 Mei 2013

Prinsip-Prinsip Dalam Manajemen Keuangan



Sepuluh Prinsip Dasar dalam Manajemen Keuangan
1.      Risk-Return Trade Off

Prinsip ini mengatakan ‘There is a trade-off between risk and return’. Orang menyukai keuntungan tinggi dengan resiko rendah (prinsip risk aversion). Kondisi ‘hig return, low risk’ ini tdk akan tercapai karena semua orang menginginkannya (prinsip self-interest behavior). Prinsip ini mengatakan ‘jika anda menginginkan keuntungan besar, bersiaplah untuk menanggung risiko yg besar pula atau ‘high risk, high return’

Dalam bisnis dan investasi dikenal istilah "High Risk, High Return". Istilah ini terkait dengan aksioma nomor 1 yaitu harus ada pertukaran antara resiko dan return. Maksud dari hal ini adalah apabila resiko bertambah maka return seharusnya turut bertambah. Hal ini dimaksudkan sebagai harus ada pertambahan return sebagai kompensasi dari pertambahan resiko yang akan ditanggung oleh investor. Oleh karena itu, suatu hal yang wajar apabila terdapat istilah high risk, high return. Sebagai contoh dari ilustrasi ini, gaji seorang pembalap F1 akan lebih besar dari gaji seorang pemain bulutangkis. Kenapa? karena seorang pembalap F1 memiliki resiko untuk tewas dalam arena lebih besar daripada seorang pemain bulutangkis. Sebagai pengganti resiko yang diterima maka diberikan return (dalam hal ini gaji) yang lebih besar.

2.      Time Value of Money

Prinsip ini mengatakan ‘Time has a time value’. Prinsip ini mengajarkan bahwa uang Rp. 1000 yg kita terima hari ini tidak sama nilainya dengan uang Rp 1000 yg kita terima bulan depan. Banyak orang tidak menyadari implikasi dari pertumbuhan majemuk (compound growth) atau bunga berbunga pada keputusan keuangan.

Aksioma kedua mengenai nilai dari suatu uang. Uang yang anda terima sekarang akan lebih berharga daripada  uang dengan jumlah yang sama yang akan anda terima setahun yang akan datang. Di samping inflasi yang melanda suatu negara yang mengakibatkan nilai suatu mata uang turun, terdapat pula faktor resiko. Telah dibahas dipostingan saya sebelumnya, resiko timbul karena tidak adanya kepastian (uncertainty). Kaitan dengan konsep atau aksioma kedua ini adalah apabila anda ditawari uang dan anda diberi pilihan akan mengambilnya sekarang atau setahun lagi dengan jumlah yang sama, akan lebih baik jika anda mengambil pilihan untuk mengambil sekarang. Hal ini dikarenakan uang yang anda terima sekarang sudah menjadi milik anda, sedangkan uang yang akan anda miliki setahun lagi belum menjadi milik anda dan masih terdapat kemungkinan uang itu tidak menjadi milik anda. Dari konsep kedua inilah mengapa pada setiap utang-piutang terdapat bunga (interest) yaitu sebagai pengganti resiko yang akan muncul karena ketidak mampuan untuk membayar (default).

3.      Incremental benefit (cash flow)

Prinsip ini mengatakan ‘Financial decisions are based on incremental benefit’. Prinsip ini mengajarkan bahwa keputusan keuangan harus didasarkan pada selisih antara nilai dengan suatu alternatif Dan nilai tanpa alternatif tersebut. Incremental benefit adalah keuntungan tambahan yg harus dibandingkan dg incremental cost atau biaya tambahan.

Dalam aksioma nomor 3 telah dijelaskan bahwa satu-satunya aset yang memiliki pelaporan sendiri adalah kas. Kas sendiri dilaporkan dalam statement of cash flow dan di dalamnya terdapat bagaimana aliran kas masuk dan kas keluar. Dalam proses evaluasi keuangan, salah satu komponen yang akan dievaluasi berasal dari statement of cashflow. Bahan pertimbangan dalam evaluasi ini adalah terkait dengan opportunity cost yaitu pengorbanan yang timbul dikarenakan kita memilih salah satu pilihan. Kaitannya dengan aksioma keempat adalah menurut Martin Keown,
"Incremental Cash Flow is the difference between the cash flow if the project is taken on versus if the project is not taken on"
Hal ini terkait dengan segala konsekuensi yang akan diterima dalam pengambilan keputusan pengambilan atau penolakan atas suatu proyek.


4.      Efficient Capital Market

                   Prinsip ini mengatakan ‘Capital market are efficient’. Capital market atau pasar modal yang efisien adalah pasar modal dimana harga aktiva finansial yg diperjual belikan mencerminkan seluruh informasi yg ada Dan dapat menyesuaikan diri secara cepat thdp informasi baru. Agar pasar modal dpt efisien secara informasi, pasar modal tsb harus efisien secara operasi (operational efficiency),misal kemudahan dalam berjual-beli sekuritas.
              
              Pada pembahasan sebelumnya telah dikatakan bahwa tujuan utama dari manajemen keuangan adalah untuk memaksimumkan kesejahteraan pemegang saham. Kesejahteraan yang dimaksud di sini merupakan nilai dari saham yang dipegang oleh pemegang saham. Yang jadi pertanyaan, mengapa harga dari suatu saham dapat berubah? Hal ini dikarenakan supply and demand yang ada pada pasar. Harga terbentuk setelah mencapai titik keseimbangan (equilibrium). Dalam manajemen keuangan, harga yang terbentuk ini selalu menjadi nilai dari suatu perusahaan. Artinya penerapan dari memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham dapat diimplementasikan dengan memfokuskan pada setiap kebijakan yang ada di perusahaan. Keputusan yang tepat akan berdampak pada kenaikan nilai dari suatu perusahaan dan sebaliknya. Oleh karena itu, jika hanya memaksimalkan profit dari perusahaan melalui metode akuntansi, tidak akan berdampak pada perubahan harga saham. Karena memaksimalkan profit melalui akuntansi adalah hal yang mudah, anda tinggal melakuakan pemotongan pada setiap beban, maka jadilah profit anda lebih besar.

5.      Prinsip ‘Self Interest Behavior
              Prinsip ini mengatakan ‘People act in their own financial self interest’. Inti prinsip ini adalah orang akan memilih tindakan yg memberikan keuntungan (secara keuangan) yg terbaik bg dirinya.
6.      Prinsip ‘Risk aversion’
Prinsip ini mengatakan  ‘When all else is equal, people prefer higher return and lower risk’. Inti prinsip ini adalah orang akan memilih alternatif dg rasio keuntungan (return) Dan risiko (risk) terbesar
7.      Prinsip ‘Diversification’
Prinsip ini mengatakan ‘Diversification is beneficial’. Prinsip ini mengajarkan bahwa tindakan diversifikasi adalah menguntungkan karena dapat meningkatkan rasio antara keuntungan Dan risiko
8.      Prinsip ‘Two Sided Transactions’
Prinsip ini mengatakan ‘Each financial transaction has at least two sides’. Prinsip ini mengingatkan kita bahwa dalam mempelajari Dan membuat keputusan keuangan kita tidak hanya melihat dari sisi kita, tetapi juga mencoba melihat dari sisi lawan transaksi kita.
9.      Prinsip ‘Signating’
Prinsip ini mengatakan ‘Action convey information’ Prinsip ini mengajarkan bahwa setiap tindakan mengandung informasi
10.  Prinsip ‘Option’
Prinsip ini mentakan ‘Option is valuable’.Option atau opsi adalah suatu hak tanpa kewajiban untuk melalukan sesuatu. Prinsip option ini menjadi dasar pengembangan sekuritas turunan (derivative security) option yg berguna untuk melakukan hedging (tindakan pengurangan resiko). Disamping itu prinsip option banyak membantu dalam menganalisis Dan memahami pengambilan keputusan keuangan.

SUMBER : DARI BERBAGAI ARTIKEL