Total Tayangan Halaman

Kamis, 09 Mei 2013

Analisis Program Logic Model



ANALISIS PROGRAM LOGIC MODEL


A.    PENGERTIAN

Analisis logika program atau analiis logika atau program logic merupakan teori tentang hubungan sebab-akibat di antara berbagai komponen dari suatu program : sumber daya dan kegiatan-kegiatannya, keluarannya, serta dampak jangka pendek dan hasil jangka panjangnya. Teknik analisis dengan meneliti logika program ini sering disebut analisis logika program atau program logic. Analisis logika program (program logic) berguna untuk mendapatkan pemahaman dan pencapaian kesepakatan serta untuk mengetahui secara rinci tujuan program, baik secara mikro maupun makro.
Analisis logika ini dapat dipergunakan sebagai alat untuk melakukan perencanaan atas program yang akan dilaksanakan. Disamping itu program logic juga dapat digunakan untuk melakukan evaluasi atas program atau kegiatan yang telah selesai maupun yang sedang berjalan serta program yang masih dalam tahap perencanaan.
Karakteristik dari pendekatan program logic adalah suatu gambaran di mana program-program tidak secara langsung mencapai tujuan akhir dari hasil yang diinginkan. Dengan kata lain alat ini memberikan suatu gambaran hubungan sebab-akibat di mana urutan kejadian sedemikian rupa sehingga adanya suatu kejadian merupakan kejadian atau tindakan yang mendahului, atau menjadi sebab, kejadian atau tindakan berikutnya. Alat ini mengidentifikasikan adanya beberapa keluaran (output) dan hasil antara (intermediate outcome) sebelum pencapaian hasil akhir. Hasil antara ini membentuk suatu diagram yang disebut hirarki hasil (hierarchy of outcomes).
Analisis logika program (program logic) dapat dilakukan dengan memperhatikan suatu acuan teori logika atau model logika (logic model) dan juga acuan yang sering disebut sebagai program theory (teori program). Logika sendiri bisa berupa ilmu yaitu ilmu logika, atau hanya suatu metode. Jika logika ini dipandang sebagai ilmu maka teori logika menjadi dasar dari pengembangannya. Sedangkan jika dipandang sebagai metode, maka logika dipakai sebagai alat analisis untuk menguji atau mengecek kebenaran berfikir atau kebenaran penalaran.
Untuk tujuan evaluasi atau riset maka logika dipakai sebagai metode atau teknik analisis. Dengan demikian maka analisis logika haruslah memperhatikan asas-asas penalaran yang sistematis. Program logic dibuat secara singkat dan jelas, sehingga dengan hanya melihat alat ini, garis besar isi keseluruhan program sudah dapat diketahui. Program logic ini dibuat pada saat program direncanakan untuk disertakan dalam dokumen usulan program. Alat ini sebaiknya selalu diperbaiki dan diperbaharui pada setiap perubahan yang terjadi pada suatu program guna tetap menjaga keterkaitan sebab-akibat di antara berbagai komponen dari suatu program.
Penyusunan dari program logic mencakup :
  1. menentukan indikator dan sasaran kinerja yang mencakup masukan, keluaran, hasil, manfaat dan dampak program;
  2. hubungan kausal antara indikator-indikator tersebut;
  3. asumsi yang mengikuti tujuan di setiap tingkatan, yaitu faktor-faktor luar yang tidak dapat dikontrol oleh program itu sendiri, tetapi dapat mempengaruhi tercapainya tujuan program.

B.     PROGRAM THEORY

Teori ini mendasari penataan program yang menjelaskan suatu perencanaan dan penataan suatu program yang meliputi berbagai komponen program. Komponen utama dari program misalnya, yaitu kegiatan-kegiatan dan hasil yang diinginkan, haruslah dirancang satu sama lain saling mengkait dan ada hubungan yang logis.
Teori program adalah teori yang menjelaskan rantai yang lengkap dari berbagai kejadian (events) yang menghubungkan input dengan output, output dengan short-terms outcome, short-term outcomes dengan medium-term outcomes dan medium-term outcome kepada long-term outcome atau tujuan akhir. Teori program, adalah teori yang menjelaskan hubungan antara berbagai komponen program secara logis yang berdasarkan pada:
1.      adanya hubungan sebab akibat berdasarkan asumsi tertentu (hypothesized cause-effect relationship);
2.      adanya terterkaitan kausalitas (causal linkage) yang jelas;
3.      adanya serangkaian urut-urutan atau series of IF-THEN;
4.      adanya perkiraan aksi dan reaksi;
5.      asumsi-asumsi tertentu.
Teori ini dapat dijadikan dasar untuk perencanaan dan evaluasi suatu program. Program teori ini dikembangkan dari suatu model logis atau logic model, seperti berikut:


 









Dari model logis ini dapat dicontohkan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu :



 











C.    BEBERAPA TAHAPAN ANALISIS PROGRAM

Tahapan analisis logika progam :
1.      Membuat uraian ringkas mengenai program
      Bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai:
a.       latar belakang dan tujuan dikeluarkannya program
b.      dasar hukum program, terutama mengenai batasan lingkup otorisasi dan operasi program
c.       keterkaitan program yang dievaluasi dengan program lainnya
d.      benchmark keberhasilan/kinerja program
e.       hasil evaluasi program pada periode sebelumnya
f.       faktor-faktor lain di luar program yang akan mempengaruhi kinerja pelaksanaan program.


2.      Menentukan tujuan program
Kegiatan ini dimaksudkan untuk menentukan ruang lingkup yang menjadi fokus evaluasi, yaitu kelayakan , efisiensi, dan/atau efektivitas melalui kegiatan :
a.       memisahkan antara tujuan program dengan proses penyampaian program;
b.      mengidentifikasi input, proses dan out put dari masing-masing aktivitas;
c.       mengidentifikasi outcome yang bertentangan (negatif);
d.      merumuskan kembali tujuan program dalam bentuk yang mudah dievaluasi.

3.      Menyusun diagram logika program
Bertujuan untuk memperoleh gambaran secara visual mengenai alur piker program dalam bentuk hubungan sebab akibat antara input, proses, output dan outcome. Hal tersebut dapat dilakukan melalui:
a.       mempelajari data-data logika program yang ada;
b.      mengidentifikasi komponen input, proses, out put dan outcome;
c.       menentukan hirarki outcome (low-level, midle-level, atau high-level)
d.      mengidentifikasi outcome positif dan outcome negative
e.       menuangkan hasil butir (c) dan (d) ke dalam suatu diagram
f.       mendiskusikan dan meminta tanggapan/persetujuan dari pihak evaluatan

4.      Mengidentifikasi tingkat outcome yang dapat dievaluasi
Kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh gambaran/perkiraan mengenai hasil maksimum yang mungkin diberikan/dicapai dari kegiatan evaluasi yaitu dengan cara :
a.       memisahkan outcome yang mungkin dicapai
b.      menentukan outcome mana yang dapat dievaluasi berdasarkan batasan waktu, biaya , dan tujuan evaluasi.

5.      Mengidentifikasi indikator pencapaian outcome serta menentukan data yang relevan.
Kegiatan ini bertujuan untuk menentukan dasar dalam rangka membantu memfokuskan pengukuran outcome, menyepakati kriteria keberhasilan program, dan membantu mengidentifikasi data yang relevan.
Kegiatan ini dilakukan melalui:
a.       mempelajari indikator pencapaian program yang tertuang dalam dukumen program
b.      menetapkan indikator yang akan menjadi kriteria dalam evaluasi
c.       mendiskusikannya dengan pihak-pihak terkait untuk mendapatkan kesepakatan
d.      mengidentifikasi jenis data dan sumber data yang relevan.
e.       Mengukur perolehan butir diatas dengan biaya dan waktu yang tersedia.

6.      Mengidentifikasi faktor-faktor ekternal yang mempengaruhi pencapaian program
Kegiatan ini bertujuan mengenali dan melokalisir faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi pencapaian program. Hal tersebut dapat dilakukan melalui identifikasi sebelumnya yang ada dalam dokumen program.


 







D.    HR
E.     HR
F.     H
G.    REH
H.    ER

SUMBER : DARI BERBAGAI ARTIKEL