ANALISIS PROGRAM LOGIC MODEL
A. PENGERTIAN
Analisis
logika program atau analiis logika atau program logic merupakan teori
tentang hubungan sebab-akibat di antara berbagai komponen dari suatu program :
sumber daya dan kegiatan-kegiatannya, keluarannya, serta dampak jangka pendek
dan hasil jangka panjangnya. Teknik analisis dengan meneliti logika program ini
sering disebut analisis logika program atau program logic. Analisis logika
program (program logic) berguna untuk mendapatkan pemahaman dan pencapaian
kesepakatan serta untuk mengetahui secara rinci tujuan program, baik secara
mikro maupun makro.
Analisis
logika ini dapat dipergunakan sebagai alat untuk melakukan perencanaan atas
program yang akan dilaksanakan. Disamping itu program logic juga dapat digunakan
untuk melakukan evaluasi atas program atau kegiatan yang telah selesai maupun
yang sedang berjalan serta program yang masih dalam tahap perencanaan.
Karakteristik
dari pendekatan program logic adalah suatu gambaran di mana program-program
tidak secara langsung mencapai tujuan akhir dari hasil yang diinginkan. Dengan
kata lain alat ini memberikan suatu gambaran hubungan sebab-akibat di mana
urutan kejadian sedemikian rupa sehingga adanya suatu kejadian merupakan
kejadian atau tindakan yang mendahului, atau menjadi sebab, kejadian atau
tindakan berikutnya. Alat ini mengidentifikasikan adanya beberapa keluaran
(output) dan hasil antara (intermediate outcome) sebelum pencapaian
hasil akhir. Hasil antara ini membentuk suatu diagram yang disebut hirarki hasil
(hierarchy of outcomes).
Analisis
logika program (program logic) dapat dilakukan dengan memperhatikan suatu acuan
teori logika atau model logika (logic model) dan juga acuan yang sering disebut
sebagai program theory (teori program). Logika sendiri bisa berupa ilmu yaitu
ilmu logika, atau hanya suatu metode. Jika logika ini dipandang sebagai ilmu
maka teori logika menjadi dasar dari pengembangannya. Sedangkan jika dipandang
sebagai metode, maka logika dipakai sebagai alat analisis untuk menguji atau
mengecek kebenaran berfikir atau kebenaran penalaran.
Untuk
tujuan evaluasi atau riset maka logika dipakai sebagai metode atau teknik
analisis. Dengan demikian maka analisis logika haruslah memperhatikan asas-asas
penalaran yang sistematis. Program logic dibuat secara singkat dan
jelas, sehingga dengan hanya melihat alat ini, garis besar isi keseluruhan
program sudah dapat diketahui. Program logic ini dibuat pada saat
program direncanakan untuk disertakan dalam dokumen usulan program. Alat ini
sebaiknya selalu diperbaiki dan diperbaharui pada setiap perubahan yang terjadi
pada suatu program guna tetap menjaga keterkaitan sebab-akibat di antara
berbagai komponen dari suatu program.
Penyusunan
dari program logic mencakup :
- menentukan indikator dan sasaran kinerja yang mencakup masukan, keluaran, hasil, manfaat dan dampak program;
- hubungan kausal antara indikator-indikator tersebut;
- asumsi yang mengikuti tujuan di setiap tingkatan, yaitu faktor-faktor luar yang tidak dapat dikontrol oleh program itu sendiri, tetapi dapat mempengaruhi tercapainya tujuan program.
B. PROGRAM
THEORY
Teori ini
mendasari penataan program yang menjelaskan suatu perencanaan dan penataan
suatu program yang meliputi berbagai komponen program. Komponen utama dari
program misalnya, yaitu kegiatan-kegiatan dan hasil yang diinginkan, haruslah
dirancang satu sama lain saling mengkait dan ada hubungan yang logis.
Teori
program adalah teori yang menjelaskan rantai yang lengkap dari berbagai
kejadian (events) yang menghubungkan input dengan output, output dengan
short-terms outcome, short-term outcomes dengan medium-term outcomes dan
medium-term outcome kepada long-term outcome atau tujuan akhir. Teori program,
adalah teori yang menjelaskan hubungan antara berbagai komponen program secara
logis yang berdasarkan pada:
1. adanya
hubungan sebab akibat berdasarkan asumsi tertentu (hypothesized cause-effect
relationship);
2. adanya
terterkaitan kausalitas (causal linkage) yang jelas;
3. adanya
serangkaian urut-urutan atau series of IF-THEN;
4. adanya
perkiraan aksi dan reaksi;
5. asumsi-asumsi
tertentu.
Teori ini
dapat dijadikan dasar untuk perencanaan dan evaluasi suatu program. Program
teori ini dikembangkan dari suatu model logis atau logic model, seperti berikut:
Dari model logis ini dapat
dicontohkan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu :
C. BEBERAPA
TAHAPAN ANALISIS PROGRAM
Tahapan analisis logika progam :
1. Membuat
uraian ringkas mengenai program
Bertujuan untuk memperoleh informasi
mengenai:
a.
latar belakang dan tujuan dikeluarkannya program
b.
dasar hukum program, terutama mengenai batasan lingkup
otorisasi dan operasi program
c.
keterkaitan program yang dievaluasi dengan program
lainnya
d.
benchmark keberhasilan/kinerja program
e.
hasil evaluasi program pada periode sebelumnya
f.
faktor-faktor lain di luar program yang akan
mempengaruhi kinerja pelaksanaan program.
2. Menentukan
tujuan program
Kegiatan ini dimaksudkan untuk
menentukan ruang lingkup yang menjadi fokus evaluasi, yaitu kelayakan ,
efisiensi, dan/atau efektivitas melalui kegiatan :
a.
memisahkan antara tujuan program dengan proses
penyampaian program;
b.
mengidentifikasi input, proses dan out put dari
masing-masing aktivitas;
c.
mengidentifikasi outcome yang bertentangan (negatif);
d.
merumuskan kembali tujuan program dalam bentuk yang
mudah dievaluasi.
3. Menyusun
diagram logika program
Bertujuan untuk memperoleh
gambaran secara visual mengenai alur piker program dalam bentuk hubungan sebab
akibat antara input, proses, output dan outcome. Hal tersebut dapat dilakukan
melalui:
a.
mempelajari data-data logika program yang ada;
b.
mengidentifikasi komponen input, proses, out put dan
outcome;
c.
menentukan hirarki outcome (low-level, midle-level, atau
high-level)
d.
mengidentifikasi outcome positif dan outcome negative
e.
menuangkan hasil butir (c) dan (d) ke dalam suatu diagram
f.
mendiskusikan dan meminta tanggapan/persetujuan dari
pihak evaluatan
4. Mengidentifikasi
tingkat outcome yang dapat dievaluasi
Kegiatan ini bertujuan untuk
memperoleh gambaran/perkiraan mengenai hasil maksimum yang mungkin
diberikan/dicapai dari kegiatan evaluasi yaitu dengan cara :
a.
memisahkan outcome yang mungkin dicapai
b.
menentukan outcome mana yang dapat dievaluasi
berdasarkan batasan waktu, biaya , dan tujuan evaluasi.
5. Mengidentifikasi
indikator pencapaian outcome serta menentukan data yang relevan.
Kegiatan ini bertujuan untuk
menentukan dasar dalam rangka membantu memfokuskan pengukuran outcome, menyepakati
kriteria keberhasilan program, dan membantu mengidentifikasi data yang relevan.
Kegiatan ini dilakukan melalui:
a.
mempelajari indikator pencapaian program yang tertuang
dalam dukumen program
b.
menetapkan indikator yang akan menjadi kriteria dalam
evaluasi
c.
mendiskusikannya dengan pihak-pihak terkait untuk
mendapatkan kesepakatan
d.
mengidentifikasi jenis data dan sumber data yang
relevan.
e.
Mengukur perolehan butir diatas dengan biaya dan waktu
yang tersedia.
6. Mengidentifikasi
faktor-faktor ekternal yang mempengaruhi pencapaian program
Kegiatan ini bertujuan
mengenali dan melokalisir faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi pencapaian
program. Hal tersebut dapat dilakukan melalui identifikasi sebelumnya yang ada
dalam dokumen program.
D. HR
E. HR
F. H
G. REH
H. ER
SUMBER : DARI BERBAGAI ARTIKEL