VALUATION
AND CAPITAL BUDGETING
Pada
dasarnya institusi keuangan dan pasar menciptakan mekanisme aliran dana yang
tersedia antara pihak yang memiliki kelebihan dana (fund suppliers) dengan pihak yang memerlukan dana (funds demanders). Adapun tingkat aliran
dana yang terjadi secara signifikan dapat mempengaruhi ekonomi. Pertumbuhan
ekonomi yang berasal dari interaksi berbagai variasi ekonomi akan berdampak
terhadap the cost of money – yang
lebih dikenal dengan istilah interest
rate atau required rate of return.
Dapat disimpulkan bahwa semakin rendah interest
rate, semakin besar aliran dana yang terjadi, maka akan semakin tinggi
pertumbuhan ekonomi.
Valuation/penilaian
adalah suatu proses menentukan nilai
terkini dari sekuritas suatu
perusahaan. Terdapat beberapa teknik yang dapat digunanakan untuk menentukan
nilai , sebagian bersifat subjektif dan sebagian lagi bersifat objektif.
Penilaian Surat Berharga
Penentuan harga surat berharga seperti:
ü Obligasi
ü Saham Pereferen
ü Saham Biasa
Elemen penilaian à penerimaan yang akan diperoleh dimasa
yang akan datang dengan adanya discount rate (bunga)
OBLIGASI
Obligasi pada prinsipnya merupakan
surat hutang jangka panjang, merupakan
suatu instrumen pendanaan (Funding
Instrument) yang sangat efektif
guna mengumpulkan dana dari masyarakat.
Obligasi adalah kontrak utang jangka panjang dimana peminjam
(penerbit obligasi) setuju untuk
membayar bunga dan pokoknya kepada pemegang obligasi pada waktu tertentu.
Karakteristik Obligasi
1. Nilai par atau nilai nominal
Nilai yang tertera pada kertas obligasi dan mewakili
jumlah uang yang dipinjam oleh perusahaan dan akan dibayarkan pada saat jatuh
tempo (maturity).
2.
Kupon/ tingkat bunga (coupon rate)
Jumlah bunga tetap yang harus dibayarkan setiap tahun
oleh perusahaan yang mengeluarkan obligasi. Contoh: par value Rp 10.000 bayar kupon Rp 1000 per
tahun. Artinya kupon sebesar 10%.
3. Maturity date (jatuh tempo)
Tanggal dimana nilai par harus dibayar.
Penilaian suatu asset adalah nilai sekarang (PV) dari
aliran kas yang dihasilkan di masa yang akan datang.
Faktor-faktor
yg menyebabkan tinggi rendahnya tingkat keuntungan yang diminta atau
dipersyaratkan (kd):
- Premi maturity
Semakin lama jatuh tempo suatu obligasi, maka semakin
tinggi kd. Sebaliknya semakin pendek jatuh tempo suatu obligasi, maka semakin
rendah kd.
2. Premi kebangkrutan
Dikaitkan dengan utang
perusahaan. Semakin besar utang
perusahaan menyebabkan risiko yg semakin besar pula (kebangkrutan), sehingga kd
akan meningkat. Begitu juga sebaliknya.
3.
Premi likuiditas
Semakin likuid suatu
aset, semakin rendah tingkat keuntungan yang disyaratkan (kd). Begitu juga
sebaliknya.
4. Premi Inflasi
Jika inflasi meningkat,
maka tingkat bunga bebas risiko juga meningkat, sehingga mengakibatkan kenaikan
kd untuk obligasi tersebut.
Penilaian Obligasi
¥ Call Provision : Provisi yang harus dibayar pemegang obligasi bila
obligasi bersangkutan tidak sampai jatuh tempo.
¥ Coupon interest rates : tingkat bunga yang dikenakan pada obligasi
¥ Yield to maturity : pendapatan (return) yang
diharapkan diperoleh oleh pemegang obligasi jika obligasi itu dimiliki dsampai
pada saat jatuh tempo
¥ Yield to Call : Tingkat penghasilan (return) yang
diharapkan dapat diperoleh oleh pemegang obligasi jika obligasi tersebut
dimiliki tidak sampai jatuh tempo.
¥ Discount bond : Diskon (potongan nilai ) obligasi jika
suatu obligasi dijual dibawah harga nominal (par value ), terjadi jika bunga
obligasi < bunga pasar
¥ Premium Bond : Kelebihan nilai obligasi karena harga
obligasi yang dijual di atas harga nominalnya, terjadi jika bunga obligasi >
bunga pasar
Perubahan
Nilai Obligasi Seiring dgn Berjalannya waktu
Biasanya pertama kali di issued harganya sama atau
mendekati nilai pari. Suku bunga berubah-rubah seiring berjalannya waktu tetapi kupon rate
tetap setelah bond dikeluarkan. Setiap kali suku bunga (kd) naik
diatas kupon rate, harga obligasi akan berada dibawah nilai par value
dari obligasi tersebut. Obligasi ini disebut discount bond. Discount bond adalah obligasi yang dijual di bawah
nilai nominalnya.
Setiap kali suku
bunga (kd) turun dibawah kupon rate, harga obligasi akan berada di atas
nilai par value dari obligasi tersebut. Obligasi ini disebut premium bond.
Premium bond adalah obligasi yang dijual di atas nilai nominalnya. Oleh karena
itu, kenaikan suku bunga akan
mengakibatkan harga obligasi turun
dan penurunan suku bunga akan
mengakibatkan harga obligasi naik.
(inverse relationship).
Risiko
Kegagalan Obligasi
Obligasi memiliki risiko kegagalan (default risk).
Jika penerbit mengalami kegagalan, maka investor akan
menerima lebih sedikit daripada pengembalian yang dijanjikan atas obligasi
tersebut. Oleh
karena itu, investor harus mengevaluasi risiko kegagalan obligasi sebelum
melakukan pembelian.
Peringkat,
Risiko, dan Suku Bunga Obligasi
¥ Obligasi memiliki peringkat (rating) yang mencerminkan
probabilitas obligasi ini mengalami kegagalan
¥ Peringkat paling tinggi adalah AAA, dan menurun hingga
D
¥ Semakin tinggi peringkat obligasi, semakin rendah
risiko dan suku bunganya
Tingkat
pengembalian atau rate of return obligasi ada
2 pendekatan :
- Metode Singkat (Short Cut Formula )
Return adalah :
Dimana
: YTM + Yield to
Maturity = return obligasi sampai jatuh tempo
I = tingkat bunga per tahun dalam Rupiah
N = Nilai nominal obligasi
P = Harga pasar Obligasi yang terjadi
n = Umur obligasi
2. Metode Nilai sekarang( Present Value )
Yield to maturity = modal yang dikeluarkan oleh emiten = kd
( cost of debt ). Nilai
pasar obligasi menggunakan metode trial & error.
Nilai
obligasi =
Atau Nilai Obligasi =
Atau Vb = I (
PVIFA kd,n) + N(PVIF kd,n)
Dimana :
Vb = Nilai Obligasi
I =
Tingkat bunga obligasi dalam RP
Kd = Rate of return obligasi ( Yield to maturity )
N = umur obligasi dalam tahun
T = Jumlah tahun sampai t
N = Nilai nominal obligasi
PVIF = Present Value Interest factor for annuity
(Nilai sekarang faktor bunga anuitas
PVIF= Present Value Interest factor = nilai sekarang
faktor bunga
Contoh :
Obligasi bernilai nominal
Rp. 10.000 perlembar. Harga pasar yang terjadi (harga beli ) sebesar Rp. 9.000.
Umur obligasi tersebut 10 tahun dengan tingkat bunga (coupon rate) sebesar 10% per tahun. Tingkat pengembalian
obligasi tersebut sampai saat jatuh tempo adalah :
10%
x 10.000 + (10.000 – 9.000) / 10
YTM = ________________________________ = 11,58%
( 9.000 + 10.000 ) / 2
Dengan metode Present Value dilakukan dengan coba-coba
(trial & Error)
Misal Kd=10%
1.000
1.000 1.000
10.000
Nilai obligasi = Vb
= _____ + _______ + …………. +_______ + ______
(1+0,1)1 (1+0,1)2 (1+0,1)10 (1+0,1)10
Vb = 9,999,96 atau dibulatkan menjadi Rp. 10.000,00
NPV = PV of yield – harga pasar obligasi = 9.999,96 –
9.000 = 999,96 atau 1.000
Atau gunakan tabel :
PV bunga =
6,1446 X 1.000 = Rp. 6.144,60
PV dari obligasi =
0,38554 x 10.000 = Rp. 3.855,40
PV of yield = Rp 10.000,00
Nilai obligasi apabila Kd 15%
1.000
1.000 1.000
10.000
Nilai obligasi = Vb = _____ + _______ + …………. +_______ + ______
(1+0,15)1 (1+0,15)2 (1+0,15)10
(1+0,15)10
Vb = 7.431,17
NPV = 7.431,17 – 9.000 = (1.568,83)
Atau gunakan tabel :
PV bunga =
5,0188 X 1.000 = Rp. 5.018,80
PV dari obligasi =
0,2418 x 10.000 = Rp. 2.418,00
PV of yield = Rp 7.436,80
berbeda krn pembulatan angka
Maka discount rate adalah :
Discount rate
PV dari return Selisih PV
dgn harga pasar obligasi
10% 9.999,96 9.999,96
15% 7.431,17 9.000,00
5% 2.568,79 999,96
Kd = 10% + (999,96 / 2.568,79 ) x 5% = 10% + 1,95% =
11,95%
Obligasi yang tidak memiliki
jatuh tempo maka nilai obligasi adalah :
= tingkat Bunga ( yg tertera pada obligasi ybs ) :
tingkat bunga pasar berlaku
Misal : Bunga obligasi = 10% x Rp. 10.000 = Rp. 1.000
Nilai
Obligasi = 1.000 / 0,08 = Rp. 12.500
Bila
bunga naik menjadi 12 % maka,
nilai
obligasi = Rp. 1.000 / 0,12 = Rp. 8.333,33
PENILAIAN SAHAM
Tujuan penilaian saham Saham merupakan aset finansial yang dapat dijadikan
investasi. Penilaian
saham dilakukan utk menentukan apakah saham yg akan dibeli atau dijual akan
memberikan tingkat return yang sesuai dengan return yang diharapkan.
Nilai saham dibedakan menjadi:
1. nilai buku,
2. nilai pasar, dan
3. nilai intrinsik
Nilai buku (book value)
: Nilai buku per lembar saham adalah nilai aktiva bersih
(net assets) yg dimiliki pemilik dg memiliki satu lembar saham.
Dilihat dari laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan.
Nilai pasar (Market value)
: Harga saham di bursa saham pd saat tertentu.
Ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yg
bersangkutan di pasar bursa.
Nilai
intrinsik (Intrinsic value/Fundamental value)
: Nilai sebenarnya/ seharusnya dari suatu saham.
Calon investor menghitung nilai intrinsik saham utk memutuskan strategi investasinya.
¥ Jika nilai pasar > nilai intrinsik
à overvalued à jual
¥ Jika nilai pasar < nilai intrinsik
à undervalued à beli
Menentukan nilai intrinsik
¥ Analisis fundamental
à menghitung nilai intrinsik menggunakan data keuangan
perusahaan
¥ Analisis teknikal
à menghitung nilai intrinsik dari data perdagangan
saham (harga dan volume penjualan)
yg telah lalu.
Analisis
teknikal
Terdapat pola pergerakan harga saham yang diyakini
akan berulang. Menggunakan
grafik (chart) utk menemukan pola pergerakan harga saham.
¥ Support level à tingkat kisaran harga, pada saat analis mengharapkan
akan terjadi peningkatan yg signifikan atas permintaan saham di pasar (lower boundary = batas bawah)
¥ Resistance level à tingkat kisaran harga, pada saat analisis berharap
terjadi peningkatan yg signifikan atas penawaran saham di pasar (upper boundary
= batas atas)
Analsis ini merupakan upaya untuk memperkirakan harga
saham dengan mengamati perubahan harganya di waktu lalu. Analsis ini didasarkan
pada argumen bahwa: harga
saham mencerminkan informasi yang relevan. informasi yang relevan ditunjukkan oleh perubahan
harga di waktu lalu. perubahan harga saham akan mempunyai pola tertentu dan pola tersebut
akan
berulang. Alat analisis pada analisis teknikal adalah didasarkan
pada grafik atau chart, sehingga para penganut aliran
ini sering disebut chartist.
Analisis Fundamental
Tahapan:
Proses analisis “Top-down” :
¥ Analisis ekonomi dan pasar modal
Terdapat hubungan yang erat antara kondisi ekonomi global dan nasional
terhadap kinerja pasar modal suatu negara, apalagi terhadap suatu perusahaan.
Menganalisis variabel ekonomi makro suatu negara, spt:
Produk domestik bruto (GNP), Tingkat pengangguran, tingkat inflasi, kurs valuta
asing, investasi swasta, dan tingkat bunga.
¥ Analisis industry
Diperlukan untuk memilih industri yg memiliki prospek
yang menguntungkan. Beberapa
penelitian menyebutkan; Industri
yang berbeda mempunyai tingkat return yang berbeda,
Tingkat return masing-masing industri berbeda disetiap
tahunnya, Tingkat
return perusahaan-perusahaan di suatu industri yang sama, terlihat cukup
beragam, Tingkat
risiko industri juga beragam dan Tingkat risiko suatu industri relatif stabil sepanjang
waktu
¥ Analisis perusahaan
Analisis Fundamental: Ada
dua pendekatan dalam analisi fundamental:
•
Present value approach (capitalization of income method) yaitu nilai saham dihitung dg mendiskontokan arus kas masa depan yg
diterima investor (diwakili o/ dividen) à dividend discounted model
•
Price earning ratio approach yaitu rasio
harga pasar saham terhadap laba menunjukkan berapa besar investor menilai
harga saham dari kelipatan laba yang dilaporkan perusahaan.
komponen
utama dalam menganalisis perusahaan
¥ Earning per share (EPS) dan Price Earning Ratio (PER)
¥ Kedua komponen dpt dipakai mengestimasi nilai
instrinsik saham
¥ Dividen yang dibayarkan berasal dari earning
¥ Ada hubungan antara perubahan earning dengan perubahan
harga saham
Penilaian Saham
Karakteristik
Saham:
1.
Preferen stock: fix, no
control, get paid before common.
2.
Common stock (biasa):
control, dividen, capital
gain, get paid last
Nilai saham sama seperti finansial assets yang lainnya
adalah present value dari aliran kas di masa yang akan datang.
Penilaian Saham Preferen
Saham yg memberikan sejumlah dividen yang tetap
jumlahnya dalam waktu yang tak terbatas. Karena saham preferen tidak mempunyai tanggal jatuh
tempo, maka penilaian saham preferen merupakan suatu perpetuitas.
P0 = Dps
Kps
P0
=
Nilai saham preferen
Dps
= dividen saham preferen
Kps
= tingkat return yang disyaratkan pd saham preferen
Contoh:
Microsoft
mempunyai saham preferen dengan dividen yang dibayarkan sebesar Rp1.500 tiap
tahun. Tingkat return yang diinginkan investor adalah 14%. Berapa nilai
sekarang saham preferen?
Po = Dps/kps
= 1500/0,14
= Rp 10.714,28
Penilaian Saham Biasa
Dividen Bertumbuh Secara
Konstan (Constant Growth Model)
¤ Dividen tumbuh sesuai dengan tingkat pertumbuhan
perusahaan
¤ Model ini mengasumsikan bahwa dividen tumbuh pada
suatu tingkat tertentu (g) / konstan
¤ Model ini cocok untuk perusahaan yang mature dengan
pertumbuhan yang stabil
P0 = D0(1+g)/Ks-g
Rumus
Dividen Bertumbuh Konstan :
P0 = D0(1+g)/Ks-g
Diamana : P0 =
Harga saham
D0
= Nilai dividen terakhir
g = tingkat
pertumbuhan perusahaan
Ks = tingkat keuntungan yang disyaratkan pada saham tsb
Model
ini disebut Gordon model sesuai dgn nama penemunya Myron J Gordon
Contoh Constant Growth/ Gordon Model
Dengan menggunakan Gordon Model, kita dapat menghitung
harga saham A, apabila diketahui dividen terakhir adalah Rp 1,82. Tingkat
pertumbuhan perusahaan diperkirakan sebesar 10%. Investor mensyaratkan return
sebesar 16%, berapa harga saham A?
P0 = D0 (1+g) /
Ks -
g
= 1,82 (1+0,10)
/ 0,16-0,10
= 33,33
Dividen
Tumbuh Secara Tidak Konstan (Nonconstant Growth Rate)
Umumnya, tingkat pertumbuhan dividen tidak konstan
karena kebanyakan perusahaan2 mengalami life cyles (early-faster growth, faster
than economy, then match with economy’s growth, then slower than economy’s
growth). Langkah-langkah
Perhitungan Nonconstant Growth yaitu :
Perhitungan Nonconstant Growth yaitu :
- Menentukan estimasi pertumbuhan dividen ( g )
- Menghitung present value dividen selama periode dimana dividen tumbuh tidak konstan
- Menghitung nilai saham pada periode pertumbuhan tidak konstan
- Menjumlahkan 2 dan 3 untuk mendapatkan P0
Contoh 1 : Nonconstant Growth
Sebuah Perusahaan terbuka selama ini membagikan
dividen yang jumlahnya bervariasi. Perusahaan memperkirakan kenaikan pendapatan
sebesar 20% per tahun selama 2 tahun mendatang, tetapi setelah itu pendapatan
akan menurun menjadi 5% per tahun sampai waktu tak terhingga. Pemilik
perusahaan menginginkan return sebesar 18%. Dividen terakhir yang dibagikan
adalah Rp 200/ lembar. Berapakah harga saham perusahaan tsb sekarang?
Penyelesaian
:
D1
= D0 (1+ 0,20) = 200 (1,20) = 240
D2
= D0 (1+0,20)2 = 200 (1,44) = 288
PV
(D1, D2) = 240/(1+0,18)+288/(1+0,18)2
= 203,39 + 206,84
= 410,23
P2
= D3/Ks – g = D2 (1+0,05) /0,18 – 0,05
=
302,40/0,18-0,05 = 2.326
PVP2
= 2.326/(1+0,18)2 = 1.670,5
P0
= 410,23+ 1.670,5 = 2.080,73
Contoh 2 :
Perusahaan Yahoo selama ini membagikan dividen yang
jumlahnya berbeda sesuai dgn pertumbuhan perusahaan. Perusahaan memperkirakan
kenaikan pendapatan sebesar 30% per tahun selama 3 tahun mendatang, tetapi
setelah itu pendapatan akan menurun menjadi 10% per tahun untuk selamanya.
Pemilik perusahaan menginginkan return sebesar 16%.Dividen terakhir yang dibagikan
adalah 1,82/ lembar. Berapakah harga saham perusahaan tsb sekarang?
Penyelesaian
:
D0
= 1,82
D1
= D0 ( 1+0,30 ) =
1,82 (1,30) = 2,366
D2
= 1,82 (1+0,30 )2 = 3,070
D3
= 1,82 (1+0,30)3 = 3,999
D4
= 3,999 (1+0,10) = 4,399
¥ PV (D1,D2, D3) =
2,36/(1+0,16) + 3,070/(1+0,16)2 +3,999/(1+0,16)3
= 6,89
¥ P3 = D4 / Ks – g
= 4,399/ 0,16 – 0,10
= 73,32
¥ PVP3 = 73,32 / (1+0,16)3
=46,97
Jadi
harga saham P0 = PV (D1,D2,D3)+
PVP3
= 6,89 + 46,97
= 53,86
SUMBER : DARI BERBAGAI ARTIKEL