Total Tayangan Halaman

Rabu, 08 Mei 2013

Valuation and Capital Budgeting



VALUATION AND CAPITAL BUDGETING

Pada dasarnya institusi keuangan dan pasar menciptakan mekanisme aliran dana yang tersedia antara pihak yang memiliki kelebihan dana (fund suppliers) dengan pihak yang memerlukan dana (funds demanders). Adapun tingkat aliran dana yang terjadi secara signifikan dapat mempengaruhi ekonomi. Pertumbuhan ekonomi yang berasal dari interaksi berbagai variasi ekonomi akan berdampak terhadap the cost of money – yang lebih dikenal dengan istilah interest rate atau required rate of return. Dapat disimpulkan bahwa semakin rendah interest rate, semakin besar aliran dana yang terjadi, maka akan semakin tinggi pertumbuhan ekonomi.
Valuation/penilaian adalah suatu  proses menentukan nilai terkini dari sekuritas suatu perusahaan. Terdapat beberapa teknik yang dapat digunanakan untuk menentukan nilai , sebagian bersifat subjektif dan sebagian lagi bersifat objektif.

Penilaian Surat Berharga
Penentuan harga surat berharga seperti:
ü  Obligasi
ü  Saham Pereferen
ü  Saham Biasa
Elemen penilaian à penerimaan yang akan diperoleh dimasa yang akan datang dengan adanya discount rate (bunga)
OBLIGASI
Obligasi pada prinsipnya merupakan surat hutang jangka panjang, merupakan suatu instrumen pendanaan (Funding Instrument) yang sangat efektif guna mengumpulkan dana dari masyarakat. Obligasi adalah kontrak utang jangka panjang dimana peminjam (penerbit obligasi) setuju untuk membayar bunga dan pokoknya kepada pemegang obligasi pada waktu tertentu.

Karakteristik Obligasi
1. Nilai par atau nilai nominal
Nilai yang tertera pada kertas obligasi dan mewakili jumlah uang yang dipinjam oleh perusahaan dan akan dibayarkan pada saat jatuh tempo (maturity).
2. Kupon/ tingkat bunga (coupon rate)
Jumlah bunga tetap yang harus dibayarkan setiap tahun oleh perusahaan yang mengeluarkan obligasi. Contoh: par value Rp 10.000 bayar kupon Rp 1000 per tahun. Artinya kupon sebesar 10%.
3.    Maturity date (jatuh tempo)
Tanggal dimana nilai par harus dibayar. Penilaian suatu asset adalah nilai sekarang (PV) dari aliran kas yang dihasilkan di masa yang akan datang.
Faktor-faktor yg menyebabkan tinggi rendahnya tingkat keuntungan yang diminta atau dipersyaratkan (kd):
  1. Premi maturity
            Semakin lama jatuh tempo suatu obligasi, maka semakin tinggi kd. Sebaliknya semakin pendek jatuh tempo suatu obligasi, maka semakin rendah kd.
2.  Premi kebangkrutan
            Dikaitkan dengan utang perusahaan. Semakin  besar utang perusahaan menyebabkan risiko yg semakin besar pula (kebangkrutan), sehingga kd akan meningkat. Begitu juga sebaliknya.
3. Premi likuiditas
            Semakin likuid suatu aset, semakin rendah tingkat keuntungan yang disyaratkan (kd). Begitu juga sebaliknya.
      4. Premi Inflasi
            Jika inflasi meningkat, maka tingkat bunga bebas risiko juga meningkat, sehingga mengakibatkan kenaikan kd untuk obligasi tersebut.

Penilaian Obligasi
¥    Call Provision : Provisi yang harus dibayar pemegang obligasi bila obligasi bersangkutan tidak sampai jatuh tempo.
¥     Coupon interest rates : tingkat bunga yang dikenakan pada obligasi
¥    Yield to maturity : pendapatan (return) yang diharapkan diperoleh oleh pemegang obligasi jika obligasi itu dimiliki dsampai pada saat jatuh tempo
¥    Yield to Call : Tingkat penghasilan (return) yang diharapkan dapat diperoleh oleh pemegang obligasi jika obligasi tersebut dimiliki tidak sampai jatuh tempo.
¥    Discount bond : Diskon (potongan nilai ) obligasi jika suatu obligasi dijual dibawah harga nominal (par value ), terjadi jika bunga obligasi < bunga pasar
¥    Premium Bond : Kelebihan nilai obligasi karena harga obligasi yang dijual di atas harga nominalnya, terjadi jika bunga obligasi > bunga pasar

Perubahan Nilai Obligasi Seiring dgn Berjalannya waktu
Biasanya pertama kali di issued harganya sama atau mendekati nilai pari. Suku bunga berubah-rubah seiring berjalannya waktu tetapi kupon rate tetap setelah bond dikeluarkan. Setiap kali suku bunga (kd) naik diatas kupon rate, harga obligasi akan berada dibawah nilai par value dari obligasi tersebut. Obligasi ini disebut discount bond. Discount bond adalah obligasi yang dijual di bawah nilai nominalnya. Setiap kali suku bunga (kd) turun dibawah kupon rate, harga obligasi akan berada di atas nilai par value dari obligasi tersebut. Obligasi ini disebut premium bond. Premium bond adalah obligasi yang dijual di atas nilai nominalnya. Oleh karena itu, kenaikan suku bunga akan mengakibatkan harga obligasi turun dan penurunan suku bunga akan mengakibatkan harga obligasi naik. (inverse relationship).

Risiko Kegagalan Obligasi
Obligasi memiliki risiko kegagalan (default risk). Jika penerbit mengalami kegagalan, maka investor akan menerima lebih sedikit daripada pengembalian yang dijanjikan atas obligasi tersebut. Oleh karena itu, investor harus mengevaluasi risiko kegagalan obligasi sebelum melakukan pembelian.

Peringkat, Risiko, dan Suku Bunga Obligasi
¥  Obligasi memiliki peringkat (rating) yang mencerminkan probabilitas obligasi ini mengalami kegagalan
¥  Peringkat paling tinggi adalah AAA, dan menurun hingga D
¥  Semakin tinggi peringkat obligasi, semakin rendah risiko dan suku bunganya

Tingkat pengembalian atau rate of return obligasi  ada 2 pendekatan :
  1. Metode Singkat (Short Cut Formula )
Return adalah :         


Dimana :      YTM + Yield to Maturity = return obligasi sampai jatuh tempo
                         I = tingkat bunga per tahun dalam Rupiah
                         N = Nilai nominal obligasi
                         P = Harga pasar Obligasi yang terjadi
                         n = Umur obligasi
2.      Metode Nilai sekarang( Present Value )
Yield to maturity = modal yang dikeluarkan oleh emiten = kd ( cost of debt ). Nilai pasar obligasi menggunakan metode trial & error.
Nilai obligasi =  

 

Atau   Nilai Obligasi =

Atau   Vb = I ( PVIFA  kd,n) + N(PVIF kd,n)
Dimana :
Vb  = Nilai Obligasi               
I     = Tingkat bunga obligasi dalam RP
Kd = Rate of return obligasi ( Yield to maturity )
N   = umur obligasi dalam tahun        
T   = Jumlah tahun sampai t
N  = Nilai nominal obligasi                
PVIF = Present Value Interest factor for annuity (Nilai sekarang faktor bunga anuitas
PVIF= Present Value Interest factor = nilai sekarang faktor bunga
Contoh :
Obligasi bernilai nominal Rp. 10.000 perlembar. Harga pasar yang terjadi (harga beli ) sebesar Rp. 9.000. Umur obligasi tersebut 10 tahun dengan tingkat bunga (coupon rate)  sebesar 10% per tahun. Tingkat pengembalian obligasi tersebut sampai saat jatuh tempo adalah :
            10% x 10.000 + (10.000 – 9.000) / 10
YTM = ________________________________   = 11,58%
                      ( 9.000 + 10.000 ) / 2

Dengan metode Present Value dilakukan dengan coba-coba (trial & Error)
Misal Kd=10%

                                      1.000          1.000                             1.000          10.000
Nilai obligasi = Vb  = _____   +   _______ + …………. +_______ +   ______
                                     (1+0,1)1     (1+0,1)2                         (1+0,1)10   (1+0,1)10
Vb = 9,999,96 atau dibulatkan menjadi Rp. 10.000,00
NPV = PV of yield – harga pasar obligasi = 9.999,96 – 9.000 = 999,96 atau 1.000
Atau gunakan tabel :
PV bunga                    = 6,1446 X 1.000      = Rp. 6.144,60
PV dari obligasi          = 0,38554 x 10.000   = Rp. 3.855,40
PV of yield                                                   = Rp 10.000,00

Nilai obligasi apabila Kd 15%
                                    1.000         1.000                            1.000          10.000
Nilai obligasi = Vb = _____ +   _______ + …………. +_______ +  ______
                                 (1+0,15)1   (1+0,15)2                      (1+0,15)10    (1+0,15)10
Vb = 7.431,17
NPV = 7.431,17 – 9.000 = (1.568,83)

Atau gunakan tabel :
PV bunga                    = 5,0188 X 1.000      = Rp. 5.018,80
PV dari obligasi          = 0,2418 x 10.000     = Rp. 2.418,00
PV of yield                                                    = Rp  7.436,80
berbeda krn pembulatan angka Maka discount rate adalah :
Discount rate      PV dari return          Selisih PV dgn harga pasar obligasi
      10%                    9.999,96             9.999,96
      15%                   7.431,17              9.000,00
        5%                   2.568,79                 999,96

Kd = 10% + (999,96 / 2.568,79 ) x 5% = 10% + 1,95% = 11,95%

Obligasi yang tidak memiliki jatuh tempo maka nilai obligasi adalah :
= tingkat Bunga ( yg tertera pada obligasi ybs ) : tingkat bunga pasar berlaku
Misal : Bunga obligasi = 10% x Rp. 10.000 = Rp. 1.000
          Nilai Obligasi = 1.000 / 0,08 = Rp. 12.500
          Bila bunga naik menjadi 12 % maka,
          nilai obligasi = Rp. 1.000 / 0,12 = Rp. 8.333,33

PENILAIAN SAHAM
Tujuan penilaian saham Saham merupakan aset finansial yang dapat dijadikan investasi. Penilaian saham dilakukan utk menentukan apakah saham yg akan dibeli atau dijual akan memberikan tingkat return yang sesuai dengan return yang diharapkan.
Nilai saham dibedakan menjadi:
1.      nilai buku,
2.      nilai pasar, dan
3.      nilai intrinsik
Nilai buku (book value) : Nilai buku per lembar saham adalah nilai aktiva bersih (net assets) yg dimiliki pemilik dg memiliki satu lembar saham. Dilihat dari laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan.
 



Nilai pasar (Market value) : Harga saham di bursa saham pd saat tertentu. Ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yg bersangkutan di pasar bursa.
Nilai intrinsik  (Intrinsic value/Fundamental value) : Nilai sebenarnya/ seharusnya dari suatu saham. Calon investor menghitung nilai intrinsik saham utk memutuskan strategi investasinya.
¥  Jika nilai pasar > nilai intrinsik
            à overvalued à jual
¥  Jika nilai pasar < nilai intrinsik
            à undervalued à beli

Menentukan nilai intrinsik
¥  Analisis fundamental
           à menghitung nilai intrinsik menggunakan data keuangan perusahaan
¥  Analisis teknikal
à menghitung nilai intrinsik dari data perdagangan saham  (harga dan volume     penjualan) yg telah lalu.

Analisis teknikal
Terdapat pola pergerakan harga saham yang diyakini akan berulang. Menggunakan grafik (chart) utk menemukan pola pergerakan harga saham.
¥  Support level à tingkat kisaran harga, pada saat analis mengharapkan akan terjadi peningkatan yg signifikan atas permintaan saham di pasar  (lower boundary = batas bawah) 
¥  Resistance level à tingkat kisaran harga, pada saat analisis berharap terjadi peningkatan yg signifikan atas penawaran saham di pasar (upper boundary = batas atas)
Analsis ini merupakan upaya untuk memperkirakan harga saham dengan mengamati perubahan harganya di waktu lalu. Analsis ini didasarkan pada argumen bahwa: harga saham mencerminkan informasi yang relevan. informasi yang relevan ditunjukkan oleh perubahan harga di waktu lalu. perubahan harga saham akan mempunyai pola tertentu dan pola tersebut akan berulang. Alat analisis pada analisis teknikal adalah didasarkan pada grafik atau chart, sehingga para penganut aliran ini sering disebut chartist.

Analisis Fundamental
Tahapan: Proses analisis “Top-down” :
¥  Analisis ekonomi dan pasar modal
Terdapat hubungan yang erat  antara kondisi ekonomi global dan nasional terhadap kinerja pasar modal suatu negara, apalagi terhadap suatu perusahaan. Menganalisis variabel ekonomi makro suatu negara, spt: Produk domestik bruto (GNP), Tingkat pengangguran, tingkat inflasi, kurs valuta asing, investasi swasta, dan tingkat bunga.

¥  Analisis industry
Diperlukan untuk memilih industri yg memiliki prospek yang menguntungkan. Beberapa penelitian menyebutkan; Industri yang berbeda mempunyai tingkat return yang berbeda, Tingkat return masing-masing industri berbeda disetiap tahunnya, Tingkat return perusahaan-perusahaan di suatu industri yang sama, terlihat cukup beragam, Tingkat risiko industri juga beragam dan Tingkat risiko suatu industri relatif stabil sepanjang waktu

¥  Analisis perusahaan
Analisis Fundamental:  Ada dua pendekatan dalam analisi fundamental:
           Present value approach (capitalization of income method) yaitu nilai saham dihitung dg mendiskontokan arus kas masa depan yg diterima investor (diwakili o/ dividen) à dividend discounted model
  


           Price earning ratio approach yaitu rasio harga pasar saham terhadap laba  menunjukkan berapa besar investor menilai harga saham dari kelipatan laba yang dilaporkan perusahaan.
 




komponen utama dalam menganalisis perusahaan
¥  Earning per share (EPS) dan Price Earning Ratio (PER)
¥  Kedua komponen dpt dipakai mengestimasi nilai instrinsik saham
¥  Dividen yang dibayarkan berasal dari earning
¥  Ada hubungan antara perubahan earning dengan perubahan harga saham

Penilaian Saham
Karakteristik Saham:
1.         Preferen stock: fix, no control, get paid before common.
2.         Common stock (biasa): control, dividen, capital gain, get paid last
Nilai saham sama seperti finansial assets yang lainnya adalah present value dari aliran kas di masa yang akan datang.

Penilaian Saham Preferen
Saham yg memberikan sejumlah dividen yang tetap jumlahnya dalam waktu yang tak terbatas. Karena saham preferen tidak mempunyai tanggal jatuh tempo, maka penilaian saham preferen merupakan suatu perpetuitas.
                P0 =      Dps
                             Kps        
P0    = Nilai saham preferen
Dps = dividen saham preferen
Kps = tingkat return yang disyaratkan pd saham preferen
Contoh:
Microsoft mempunyai saham preferen dengan dividen yang dibayarkan sebesar Rp1.500 tiap tahun. Tingkat return yang diinginkan investor adalah 14%. Berapa nilai sekarang saham preferen?
              Po  =  Dps/kps
                    = 1500/0,14
                    = Rp  10.714,28

Penilaian Saham Biasa
          Dividen Bertumbuh Secara Konstan (Constant Growth Model)
¤  Dividen tumbuh sesuai dengan tingkat pertumbuhan perusahaan
¤  Model ini mengasumsikan bahwa dividen tumbuh pada suatu tingkat tertentu (g) / konstan
¤  Model ini cocok untuk perusahaan yang mature dengan pertumbuhan yang stabil
                                           P0 = D0(1+g)/Ks-g

Rumus Dividen Bertumbuh Konstan :
P0   = D0(1+g)/Ks-g
Diamana : P0  = Harga saham
     D0 = Nilai dividen terakhir
                  g   = tingkat pertumbuhan perusahaan
                 Ks = tingkat keuntungan yang disyaratkan pada saham tsb
Model ini disebut Gordon model sesuai dgn nama penemunya Myron J Gordon
Contoh Constant Growth/ Gordon Model
Dengan menggunakan Gordon Model, kita dapat menghitung harga saham A, apabila diketahui dividen terakhir adalah Rp 1,82. Tingkat pertumbuhan perusahaan diperkirakan sebesar 10%. Investor mensyaratkan return sebesar 16%, berapa harga saham A?
              P0 = D0 (1+g) / Ks - g
                  = 1,82 (1+0,10) / 0,16-0,10
                  = 33,33

Dividen Tumbuh Secara Tidak Konstan (Nonconstant Growth Rate)
Umumnya, tingkat pertumbuhan dividen tidak konstan karena kebanyakan perusahaan2 mengalami life cyles (early-faster growth, faster than economy, then match with economy’s growth, then slower than economy’s growth). Langkah-langkah
Perhitungan Nonconstant Growth
yaitu :
  1. Menentukan estimasi pertumbuhan dividen ( g )
  2. Menghitung present value dividen selama periode dimana dividen tumbuh tidak konstan
  3. Menghitung nilai saham pada periode pertumbuhan tidak konstan
  4. Menjumlahkan 2 dan 3 untuk mendapatkan P0

Contoh 1 : Nonconstant Growth
Sebuah Perusahaan terbuka selama ini membagikan dividen yang jumlahnya bervariasi. Perusahaan memperkirakan kenaikan pendapatan sebesar 20% per tahun selama 2 tahun mendatang, tetapi setelah itu pendapatan akan menurun menjadi 5% per tahun sampai waktu tak terhingga. Pemilik perusahaan menginginkan return sebesar 18%. Dividen terakhir yang dibagikan adalah Rp 200/ lembar. Berapakah harga saham perusahaan tsb sekarang?

Penyelesaian :
D1 = D0 (1+ 0,20) = 200 (1,20) = 240
D2 = D0 (1+0,20)2 = 200 (1,44) = 288

PV (D1, D2) = 240/(1+0,18)+288/(1+0,18)2
                      = 203,39 + 206,84 = 410,23

P2 = D3/Ks – g = D2 (1+0,05) /0,18 – 0,05
             =  302,40/0,18-0,05 = 2.326
PVP2 = 2.326/(1+0,18)2 = 1.670,5
P0 = 410,23+ 1.670,5 = 2.080,73

Contoh 2 :
Perusahaan Yahoo selama ini membagikan dividen yang jumlahnya berbeda sesuai dgn pertumbuhan perusahaan. Perusahaan memperkirakan kenaikan pendapatan sebesar 30% per tahun selama 3 tahun mendatang, tetapi setelah itu pendapatan akan menurun menjadi 10% per tahun untuk selamanya. Pemilik perusahaan menginginkan return sebesar 16%.Dividen terakhir yang dibagikan adalah 1,82/ lembar. Berapakah harga saham perusahaan tsb sekarang?

Penyelesaian :
D0 = 1,82
D1 = D0 ( 1+0,30 )    = 1,82 (1,30) = 2,366
D2 = 1,82 (1+0,30 )2 = 3,070
D3 = 1,82 (1+0,30)3 = 3,999
D4 = 3,999 (1+0,10) = 4,399
¥  PV (D1,D2, D3) = 2,36/(1+0,16) + 3,070/(1+0,16)2 +3,999/(1+0,16)3
                         = 6,89
¥  P3 = D4 / Ks – g
                        = 4,399/ 0,16 – 0,10
                        = 73,32
¥  PVP3 = 73,32 / (1+0,16)3
                          =46,97
Jadi harga saham  P0 = PV (D1,D2,D3)+ PVP3
                                  = 6,89 + 46,97 = 53,86



SUMBER : DARI BERBAGAI ARTIKEL